Keberagaman Cara Belajar Siswa

Setiap orang berbeda; baik sifat ataupun karakter mereka, kesukaan mereka, cara mereka memandang dunia, cara menyelesaikan masalah, dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan anak-anak. Setiap anak, sama seperti orang dewasa, juga berbeda-beda. Perbedaan yang ada termasuk di dalamnya perbedaan dalam proses pembelajaran mereka sebagai siswa sekolah.

Setiap siswa mempunyai sifat dan karakter mereka sendiri. Mereka mempunyai kemampuan yang beragam dalam menerima, menyerap, dan memproses informasi, serta sudut pandang yang berbeda dalam melihat masalah, sekaligus dalam memilih cara yang mereka rasa lebih nyaman untuk memecahkan masalah tersebut. Keberagaman siswa juga dapat dilihat dalam proses pembelajaran. Beberapa contoh keberagaman siswa dalam pembelajaran, misalnya:

  1. Minat belajar.

Sama seperti hobi dan kesukaan, siswa mempunyai minat belajar yang beragam. Ada siswa yang senang berkutat dengan angka, ada pula siswa yang senang membaca dan merangkai kata, dan ada yang lebih memilih kegiatan olahraga. Bahkan, siswa yang sama-sama senang mengikuti pelajaran olahraga mempunyai preferensi olahraga yang juga beragam, ada yang lebih suka bola basket dibandingkan sepak bola, ada yang lebih menyukai berenang daripada badminton.

  1. Kemampuan siswa.

Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam setiap pelajaran. Ada siswa yang kemampuan bahasanya sangat mumpuni seingga dapat cepat menguasai 3 bahasa asing dan ada pula siswa yang belajar bahasa nasionalnyasaja kesulitan, namun nilai matematikanya sangat baik. Bahkan, pelajaran yang satu siswa minati sendiripun belum tentu pelajaran yang mudah mereka kuasai. Misalnya seorang siswa senang belajar pengetahuan alam, tapi ternyata nilai pelajaran kewarganegaraan mereka jauh lebih baik daripada nilai IPAnya. Sesuatu yang mereka sukai belum tentu merupakan sesuatu yang dapat mereka kuasai dengan mudah, dan begitu pula sebaliknya karena minat belajar tidaklah sama dengan kemampuan belajar: “Just because you’re good at something doesn’t mean that you enjoy doing it.”

  1. Kesiapan belajar.

Setiap siswa mempuyai kemampuan belajar yang beragam dan hal ini juga berarti kesiapan belajar setiap siswa juga berbeda. Oleh karena itu ada istilah “late bloomers” yang berarti ada siswa yang memang bagai terlambat bertumbuh atau butuh waktu mencapai milestone dibanding teman sebaya mereka. Namun, saat para siswa late bloomers mulai menunjukkan kemampuan mereka, biasanya perkembangan mereka akan terlihat begitu banyak dalam waktu yang singkat, dan bisa jadi malah menyalip kemampuan rekannya yang berkembang lebih dahulu.

Keberagaman minat, kemampuan, dan juga kesiapan belajar tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi cara belajar siswa dan membuat setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda pula. Beberapa contoh cara belajar siswa yang berbeda yang umumnya dijumpai adalah:

  1. Cara belajar dimana siswa lebih menyukai keheningan. Beberapa siswa lebih nyaman untuk menyendiri dalam keheningan saat belajar.
  2. Cara belajar dimana siswa lebih cepat menyerap pengetahuan saat bertukar pikiran dengan teman atau berdiskusi dalam kelompok.
  3. Cara belajar dimana siswa lebih senang mengobservasi informasi, menyusunnya secara terorganisisr dan mencoba menganalisa hubungan sebab-akibat atau menyusun potongan-potongan informasi menjadi suatu kesatuan yang dapat memperjelas ide besar ataupun ide pokok dari pelajaran yang dijelaskan.
  4. Cara belajar dimana siswa lebih dapat berfokus menyerap peajaran dengan mendengarkan penjelasan guru. Materi pelajaran yang dibuat berirama atau dijadikan lagu pendek akan lebih cepat dihafal dan dimengerti siswa dengan cara belajar ini.
  5. Cara belajar dimana siswa lebih cepat menyerap informasi dengan gambar atau menulis catatan untuk dibacanya kembali. Biasanya catatan siswa dengan gaya belajar ini berwarna warni atau diselingi dengan gambar yang membantunya mengingat apa yang sedang dipelajari.
  6. Cara belajar dimana siswa lebih cepat menyerap materi pelajaran dengan menggunakan kata-kata berima atau singkatan. Misalnya “mejikuhibiniu” untuk meghapal warna pelangi. Siswa dengan cara belajar ini biasanya juga senang melakukan permainan kata.
  7. Cara belajar dimana siswa lebih cepat menerima dan menyerap materi pelajaran dengan bergerak. Siswa dengan cara belajar ini sayangnya sering salah dimengerti karena kebituhan mereka untuk bergerak sering dianggap mengganggu siswa lain. Padahal, siswa dengan cara belajar ini lebih dapat memusatkan perhatian dengan melakukan gerakanberulang, misalnya memutar-mutar pensil atau menepak-nepakkan kaki. Satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan membuat alat peraga yang dapat disentuh dan dimainkan siswa untuk mempraktekkan materi yang sedang dipelajari.

Dari banyak keberagaman siswa dalam pembelajaran, dapat dilihat bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda dan bahkan mempunyai garis start yang berbeda dilihat dari kesiapan belajar mereka. Pentingnya mengakui dan menerima keberagaman cara belajar setiap siswa adalah agar tidak ada lagi stigma bodoh atau favoritisme dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan mengetahui dan memahami keberagaman cara belajar siswa, guru dan orangtua akan dapat membantu proses pembelajaran yang dihadapi siswa dan menyesuaikan program pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman tersebut.

Leave a Comment

Scroll to Top