Mindfulness Untuk Sekolah Dasar

Penerapan pendidikan di sekolah, termasuk sekolah dasar, selalu berkembang menyesuaikan perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan pengetahuan terkini yang didapat dari hasil riset sehubungan dengan dunia pendidikan. Hal ini dilakukan demi memberikan pengalaman belajar yang tepat, akurat, bermanfaat, sekaligus juga menyenangkan bagi para siswa. Penerapan mindfulness untuk sekolah dasar merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meraih tujuan tersebut.

Mindfulnes untuk sekolah dasar pada intinya adalah sebuah cara agar seseorang dapat mefokuskan perhatian atau kesadarannya pada satu titik tujuan tertentu termasuk saat menghadapi kondisi yang tidak dapat dihindari. Dengan penerapan mindfulness, siswa diarahkan untuk berada dalam dimensi mindfulnesss sebagai berikut:

  1. Melakukan observasi dan dengan sadar menerima pikiran, perasaan, persepsi dan sensasi yang ada.
  2. Bereaksi dan bertindak dengan penuh kesadaran.
  3. Mampu menggunakan dan merangkai kata dalam menjelaskan/menjabarkan/mendeskripsikan sesuatu hal.
  4. Bersikap non-reaktif, berpikir dan menerima emosi dengan tenang tanpa terbawa perasaan.
  5. Bersikap tanpa menghakimi.

Dari dimensi mindfulness tersebut, dapat diartikan bahwa mindfulness dapat membuat siswa terkondisi untuk mengatur emosi mereka dengan lebih baik dan mengurangi stress saat menghadapi masalah. Selain dimensi tersebut, mindfulness diharapkan dapat membuat siswa memenuhi aspek sebagai berikut:

  1. Memandang sebuah situasi atau permasalahan dari berbagai sudut pandang.
  2. Memandang sebuah informasi maupun masukan sebagai hal baru.
  3. Memperhatikan konteks dari informasi yang diterima.
  4. Menempatkan informasi yang diterima dalam sebuah kategori tersendiri.

Dalam keadaan mindful, siswa diharapkan dapat memusatkan perhatiannya dalam pembelajaran dengan sebuah intensi khusus, yaitu untuk belajar dan mengembangkan diri secara positif sehingga siswa dapat secara sadar merespons proses pembelajaran dengan segala kondisi yang ada di sekitarnya dengan cara yang lebih produktif.

Selain memberikan manfaat bagi siswa, penerapan mindfulness dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas juga dapat membantu guru memahami emosi mereka dengan baik saat menghadapi murid yang bermasalah. Saat guru dapat menangani emosi mereka dengan baik, maka guru akan juga terbantu untuk berkomunikasi dengan para siswanya dengan lebih efektif sehingga akhirnya dapat lebih menjalin hubungan yang lebih erat dengan mereka dan lebih mampu saat membantu siswa yang bermasalah. Saat hubungan baik terjalin di antara guru dan siswa, maka komunikasi akan terbentuk dengan baik dalam berdiskusi tentang pembelajaran dan membuat proses pembelajaran lebih lancar dan efektif. Penerapan mindfulness dalam manajemen kelas di sekolah dasar dapat membuat kelas menjadi  tempat belajar yang lebih kondusif dan terarah. Salah satu contoh penerapan mindfulness di kelas, misalnya:

  1. Ambil waktu beberapa saat sebelum memulai pelajaran untuk menyiapkan siswa sekitar 5-10 menit.
  2. Pengaturan tempat duduk dan pencahayaan kelas dikondisikan untuk membuat siswa merasa senyaman mungkin. Guru dan siswa dapat duduk di kursi dengan kaki di lantai, atau duduk di lantai dengan kaki bersila, maupun berlutut, cari kondisi yang dirasa nyaman bagi tiap siswa.
  3. Hening sejenak untuk memperhatikan nafas. Tutup mata, rasakan dan ikuti sensasi saat nafas keluar masuk. Guru dapat menggunakan lonceng atau bel dalam pelasanaannya.
  4. Akhiri dengan memberi kata-kata positif dan inspiratif dan minta siswa untuk membuka mata perlahan.
  5. Jika fokus siswa terlihat mulai teralihkan saat pembelajaran, guru dan siswa dapat saling mengingatkan untuk perlahan mengalihkan perhatian ke pernafasan yang sudah dilatih agar kembali fokus ke pembeajaran.

Dapat dilihat bahwa penerapan mindfulness melingkupi aspek fisik dari pengelolaan ruangan kelas, sampai dengan aspek emosional para siswa dan juga guru. Penerapan mindfulness yang dilakukan sedini mungkin sejak sekolah dasar dapat membuat siswa dan guru terbiasa untuk mengarahkan fokus perhatian secara positif sedari awal dan mengelola emosi mereka dengan baik sehingga dapat lebih bijak dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Kebiasaan positif yang dipupuk sejak dini ini ptentunya juga akan terus menguntungkan para siswa mereka beranjak dewasa dan menghadapi tantangan yang lebih berat dan lebih kompleks lagi ke depannya.

Scroll to Top