Strategi untuk Membantu Anak dengan Kesulitan Belajar di Sekolah

Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah mungkin merasa frustasi, tidak percaya diri, atau bahkan malas untuk belajar. Padahal, belajar adalah salah satu kewajiban dan hak mereka sebagai siswa. Sebagai orangtua atau guru, kita perlu memberikan dukungan dan bantuan kepada anak-anak yang menghadapi masalah ini agar mereka dapat mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan prestasi akademik mereka.

Ada beberapa strategi yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak dengan kesulitan belajar di sekolah, antara lain:

  1. Melakukan tes diagnostik. Tes diagnostik adalah tes yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam bidang tertentu. Dengan melakukan tes diagnostik, kita dapat mengetahui apa saja yang menjadi hambatan atau tantangan bagi siswa dalam belajar. Tes diagnostik dapat dilakukan oleh guru di sekolah atau oleh orangtua di rumah dengan menggunakan alat bantu seperti buku, internet, atau aplikasi.
  2. Mengenali karakteristik siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi kepribadian, minat, bakat, gaya belajar, maupun kecepatan belajar. Dengan mengenali karakteristik siswa, kita dapat menyesuaikan metode pengajaran, materi pelajaran, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka. Misalnya, jika siswa lebih mudah memahami pelajaran melalui gambar atau suara, kita dapat menggunakan media bantu audio dan visual.
  3. Menggunakan prior knowledge. Prior knowledge adalah pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelum mempelajari hal baru. Dengan menggunakan prior knowledge, kita dapat membantu siswa menghubungkan materi pelajaran baru dengan apa yang sudah mereka ketahui sebelumnya. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa dalam belajar. Misalnya, jika siswa akan mempelajari tentang hewan vertebrata dan invertebrata, kita dapat mengajak mereka mengingat nama-nama hewan yang sudah mereka kenal dan mengelompokkannya berdasarkan ciri-cirinya.
  4. Melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran akan merasa lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar. Kita dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan, tugas, diskusi, permainan, eksperimen, atau proyek yang menantang dan menyenangkan bagi mereka. Kita juga dapat memberikan pujian, penghargaan, atau hadiah kepada siswa yang menunjukkan usaha atau hasil yang baik dalam pembelajaran.
  5. Membiasakan siswa untuk membuat catatan atau mind mapping. Banyak siswa tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga mereka bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Kita dapat membantu mereka dengan membiasakan mereka untuk membuat catatan atau mind mapping saat belajar. Catatan atau mind mapping adalah cara untuk merepresentasikan informasi secara visual dengan menggunakan kata kunci, simbol, warna, atau gambar. Dengan membuat catatan atau mind mapping, siswa dapat mengorganisir dan mengingat materi pelajaran dengan lebih mudah.
  6. Pendekatan secara individual. Siswa yang mengalami kesulitan belajar di sekolah mungkin membutuhkan bantuan lebih dari guru atau orangtua secara individual. Kita dapat memberikan pendekatan secara individual dengan cara memberikan bimbingan khusus, konseling, remedial, atau tutor kepada siswa yang membutuhkannya. Kita juga dapat memberikan perhatian, dukungan, dan kasih sayang kepada siswa agar mereka merasa dihargai dan percaya diri.

Leave a Comment

Scroll to Top