Kelas Craft di Sekolah Dasar

Apakah kelas craft di sekolah dasar adalah pelajaran yang penting? Saat membicarakan tentang pelajaran di sekolah dasar, kesan yang umumnya muncul adalah pembelajaran tentang segala mata pelajaran yang menyangkut kemampuan akademis siswa di bidang kognitif seperti matematika, bahasa, pengetahuan alam, dan lainnya. Akan tetapi, wajib diingat bahwa kemampuan siswa tidak sekedar menyangkut akademis saja. Ada kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengekspresikan diri yang juga tidak kalah pentingnya untuk dieksplorasi, dilatih, dan dikembangkan. Siswa yang hanya bergantung pada kemampuan akademik dan pencapaian nilai yang tinggi saja dapat mengalami kesulitan ke depannya jika mereka tidak dapat berkreasi dengan bebas dan kesulitan mengekspresikan dan menyampaikan ide mereka dengan baik kepada orang lain.

SoC memberikan pelajaran craft atau prakarya sebagai salah satu pembelajaran yang dapat melatih hal tersebut. Dalam kelas craft, siswa dapat menyalurkan ide, pemikiran, emosi, aspirasi, dan keresahan mereka dalam sebuah karya. Proses pembuatan karya itu sendiri juga dapat memberikan relaksasi, melatih fokus, ketenangan pikiran, dan bagi beberapa mungkin juga dapat menjadi semacam proses healing dari masalah yang mereka masih belum tahu bagaimana menyampaikannya secara verbal.

Pembelajaran yang berlangsung saat kelas craft adalah pembelajaran yang mengedepankan kreatifitas dan mendorong siswa membuat karya orijinal yang dapat merepresentasikan karakter mereka.  Dalam membuat karya, para siswa diberi kebebasan untuk menuangkan ide, menambahkan dekorasi yang dirasa dapat membuat karya mereka lebih menarik namun tetap sesuai dengan tema dan ide yang dikerjakan, sekaligus bereksplorasi dengan berbagai alat dan bahan yang dapat merepresentasikan bentuk, warna, dan tekstur yang mereka ingin ciptakan.

Kelas craft dapat menjadi sebuah ruang nyaman dan aman bagi para siswa untuk menjadi diri sendiri tanpa perlu merasa harus mengikuti standar tertentu karena sebuah karya, terutama karya seni, tidak dituntut untuk dapat mencapai sebuah satuan angka nilai, melainkan dengan apresiasi bebas dari apa adanya karya tersebut. Fungsi dari sebuah karya yang dihasilkan siswa, selain fungsi praktis yang belum tentu diwajibkan dicapai, lebih kepada fungsi estetisnya yang lebih bersifat subjektif karena keindahan atau nilai estetis itu sendiri tidak terukur dan semua orang mempunyai kacamata sendiri dalam menilainya.

Siswapun dapat mengembangkan kepercayaan diri mereka dalam kelas craft karena mereka terus terlatih untuk menciptakan karya dengan ekspresif dan mendapatkan apresiasi dalam proses dan penyelesaian karya mereka. Mereka terbiasa mencoba hal yang baru, bereksperimen dengan material yang jarang dijumpai, dan menunjukkan hasil karya mereka pada orang lain.

Kelas craft di sekolah dasar dapat menjadi sarana praktek bagi para siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapat dari mata pelajaran lain, seperti matematika, pengetahuan alam, pengetahuan umum, bahasa, dan lainnya. Mereka dapat melakukan sendiri praktek pencampuran warna, mengukur, dan menimbang bahan, menambah daftar kosakata baru tentang material teknik proses yang dibutuhkan dalam membuat sebuah karya, mengerti sejarah karya terkenal, dan masih banyak lagi. Selain itu, otot motorik kasar dan halus siswa pun juga akan ditempa dalam prosesnya, termasuk keluwesan jemari, koordinasi tangan dan mata, koordinasi tangan kanan dan kiri, dan juga ketahanan untuk duduk lebih lama dalam berkarya.

Dengan adanya kelas craft, siswa akan lebih dapat mengembangkan kemampuan diri mereka secara utuh di sekolah. Dengan mengikuti kelas craft siswa akan mendapat keseimbangan yang mereka perlukan dalam pengembangan diri mereka, siswa diharapkan dapat berproses lebih baik dalam pembelajaran dan mereka dapat menempa diri untuk menjadi manusia yang utuh, berkompeten sekaligus berkarakter.

Leave a Comment

Scroll to Top